Monday, September 18, 2006

penjualan kayu log (bulat) (Chandra Budi Utomo)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kalimantan Timur dengan kekayaan alam yang berlimpah dapat maju dan berkembang melalui rakyatnya yang ingin maju. Perkembangan ini setarap dengan daerah-daerah lain dan bangsa-bangsa lain yang telah lebih dahulu sukses dalam pembangunannya. Pembangunan yang dicapai menyangkut disegala bidang, baik fisik maupun non fisik untuk mencapai suatu tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.
Bila kita lihat dari sumber kekayaan alam Kalimantan Timur, salah satu diantaranya adalah hutan. Hutan merupakan sumber kekayaan alam yang turut memberikan sumbangan terbesar bagi kelancaran pembangunan. selain dari hasil tambang. Sehingga hal tersebut memacu setiap organisasi perusahaan untuk memanfaatkan, meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber daya hutan secara optimal.
PT. Kemamkmuran Berkah Timber merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang pengusahaan hutan.. Yang dimakud pengusahaan hutan adalah untuk memanfaatkan, meningkatkan dan mengembangkan sumber daya hutan secara optimal dan lestari, sehingga dapat menghasikan kayu perkakas sebagai bahan baku industri pengolahan hasil hutan secara kesinambungan.
Disamping itu semua perusahaan pada umumnya memiliki tujuan yang sama yaitu memaksimalkan laba. Dengan laba ini, perusahaan dapat tumbuh dan berkembang serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan. Untuk mendapat laba yang tinggi itu, maka perusahaan harus mencapai tingkat penjualan yang tinggi.
Penjualan merupakan investasi yang paling besar dalam aktiva lancar bagi sebagian perusahaan. Penjualan adalah sistim keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang serta ide kepada pasar sebagai sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi. Kenyataan yang penting diketahui bahwa kegiatan penjualan yang efektif harus ditempatkan dalam kontek pemasaran yang menyeluruh sehingga penjualan mempengaruhi pribadi oleh penjual untuk mempengaruhi orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
Jadi adanya penjualan dapat tercipta suatu proses pertukaran barang atau jasa antara penjual dan pembeli, dimana barang jadi atau setengah jadi disediakan untuk memenuhi permintaan konsumen atau langganan setiap waktu. Penjualan adalah salah satu unsur yang aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus menerus dilakukan kemudian dijual kembali. Nilai penjualan harus dicatat, digolongkan menurut jenisnya yang kemudian dibuat perincian masing-masing barang dalam satu periode yang bersangkutan. Agar penjualan terhadap kebutuhan-kebutuhan proses produksi dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan manajemen yang baik pula dalam mengelolanya.
Manajemen selalu mengalami perubahan sesuai dengan perbahan zaman. Apabila dewasa ini globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan. sebagai akibatnya persaingan semakin tajam. Perusahaan-perusahaan yang bersaing bukan hanya tingkat lokal atau nasional, melainkan harus bersaing pula dengan perusahaan dan penjuru dunia. Hanya perusahaan yang mampu menghasilkan barangberkualitas tinggi yang dapat bersaing dan mampu bertahan dalam pasar global.
Oleh karena setiap langkah-langkah yang diambil suatu perusahaan adalah merupakan jaminan bagi kelangsungan hidup perusahaan, maka dengan itu perusahaan haruslah pandai membaca keadaan dimasa yang akan datang, yaitu prospek bagi kelanjutan usahanya dengan memperhatikan produk yang dihasilkan dan kebutuhan pasar.
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu kegiatan peramalan untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangan kegiatan usaha yang diperoleh dan hasil perhitungan dimasa lalu untuk menentukan kegiatan dimasa yang akan datang. Di dalam melakukan kegiatan ramalan penjualan ini tergantung dari cara atau metode serta kebijaksanaan dari perusahaan masing-masing dalam mencapai tujuan.
Demikian pula yang dilakukan oleh PT. Kemakmuran Berkah Timber khususnya pihak manajemen perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh hasil output yang maksimal dengan biaya yang minimal maka pihak manajemen pemasaran melakukan pengaturan dengan mempertimbangkan tujuan pemasaran secara keseluruhan. kebijakan, strategi serta kriteria kendalinya, disamping itu perlu memiliki prakiraan tentang volume penjualan dan pemasukan, prakiraan tentang laba kotor dan laba bersih yang diharapkan batas anggaran, rentang jenis produk, struktur harga, dukungan promosi dan lain-lain.
Sehubungan hal tersebut diatas, maka penulis mencoba untuk menghitung dan mengetahui hasil tingkat penjualan kayu log (bulat) pada PT. Kemakmuran Berkah Timber pada tahun 1994 dan 2005.
B. Perumusan Masalah
Bertolak dari uraian dan pemikiraan yang telah dikemukakan, maka dalam laporan ini penulis akan membahas masalah mengenai ramalan tingkat penjualan, yaitu “Apakah Penjualan kayu log (bulat) PT. Kemakmuran Berkah Timber pada tahun 2006 mengalami peningkatan”.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan judul dan praktek kerja lapangan yang telah penulis laksanakan, maka tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui berapa besar tingkat perkembangan penjualan kayu log (bulat) yang dapat diperoleh pada PT. Kemakmuran Berkah Timber. Khususnya satu tahun yang akan datang.
Untuk mengembangkan pengetahuan penulis jika perkembangan terhadap jumlah penelitain bisnis.
Untuk kemungkinan langkah awal jumlah pembuatan besar dalam pengelolan kayu.
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi jenjang Diploma tiga (D III)Jurusan Administrasi Bisnis di Politeknik Negeri Samarinda.
D. Sistimatika Penulisan
Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi laporan yang penulis ajukan maka disusunlah dengan sistematika penulisan yang terdiri dan enam Bab yaitu :
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan dan Sistematika Penulisan.
BAB II : Dasar Teori, berisi dasar teori itu sendiri, Hipotesis Dan Definisi Konsepsional.
BAB III : Metode Pendekatan, berisi tentang Definisi Oprasional, Perincian Data yang diperlukan, Tehnik Pengumpulan Data serta Analisis dan Jangakuan Penelitian
BAR IV : Hasil Praktek Kerja Lapangan, berisi tentang hasil kerja lapangan yang meliputi Gambaran Umum Perusahaan. Penugasan (tugas-tugas yang dihadapi dan dikerjakan selama prakte), Temuan Masalah dan Penyajian Data.
BAB V : Analisis dan Pembahasan.
BAB VI : Penutup, berisikan Kesimpulan dan Saran-Saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II
DASAR TEORI

A. Pengertian Manajemen
Lingkungan berubah begitu cepat perkembangan teknologi industri memungkinkan cenderung dengan masa lampau. Adanya globalisasi memaksa kita berubah bentuk organisasi menjadi fleksibel, ramping, dan tanggap lingkungan persaingan bisnis yang semakin maju mengharuskan kita mempunyai konsep organisasi.
Keberhasilan pencapian tujuan organisasi ditentukan oaleh sumber daya yang ada sama menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Manajemen adalah suatu cara untuk atau ilmu untuk mewujudkan semua itu.
“Adapun definisi manajemen menurut Stophan P. Robbins dan mary Collper dalam bentuknya manajemen adalah proses mengorganisasi dan mengintgrasikan kegiatan kerja agar diselesaikan secara ofisien dan efektif dugaan dan menulari orang lain ”
Sedangkan pengertian manajemen menurut Janes A.F Stoner:
“Manajemen adalah mengumpulkan proses perencanaan, pengajaran sistem pemimpin dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”

Dari kedua diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen merupakan suatu kegiatan yang didalamnya terdapat proses perencanaan, pengorganisasi dan penendalian suatu kegaiatan kerja dengan mengunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diingatkan.

1.Pengertian Penjualan
Penjualan merupakan suatu kegiatan didahulu pemasaran, tugas pokok pemasaran didalam penjualan dimana penjualan yang efektif dan efesien dapat mempengaruhi keuntungan bagi perusahaan dibandingakan dengan pemasaran.
Adapun penjualan dan pemasaran saling berkaitan dan saling memajukan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang besar dari penjualan produk yang perusahaan ciptakan.
Untuk jelas tentang penjualan maka yang dimaksud dengan penjualan menurut prof.DR.Winardi.SE
“Penjualan adalah proses dimana sama penjual memastikan mangktivasi dan memerasakan kebutuhan atau keinginan sangpribadi agar dicapai manfaat baik lagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak”
Drs.Ahmad Zaini dalam bukunya “Prinsip-prinsip penjualan” Menyatakan sebagai berikut:
Menurut Frederick A.Russall
“penjulan adalah tindakan membujuk orang lain untuk melakukan sesuatu yang tidak kita punyai atau tindakan bisa kita lakukan”
Menurut Ralph S.Alexander
“penjualan adalah suatu proses individu atau non individu dalam membujuk atau membantu konsumen pentonsial untuk membeli barang atau jasa atau bertindak sesuai dengan gagasan yang mempunyai arti komersial bagi penjual.”

Dari berapa pengartian dapat disimpulkan bahwa penjulan adalah proses individu atau berkaitan usaha untuk melakukan kegaitanjual beli barang atau jasa untuk memenuhi keinginan serta memuaskan kebutuhan konsumen dipasar.

1.2 Proses Penjualan
Sebelum melakukan penjualan barang atau jasa perusahaan terlebih dahulu harus mengeruhi tentang proses pejualan. Adapun proses penjualan yang harus diketahui oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
ð Semua pemasaran harus berhasil kebutuhan dan kenganan calon konsumen, baik secara samar maupun jelas
ð Semua pemasaran harus menghasilkan penjualan mengubah hasrat pembeli calon kon sumen menjadi pembelian aktual.
ð Serta hampir semua pemasaran harus mencari cara untuk mengembangkan hubungan yang harmonis dengan pelanggan setelah penjualan pertama lalu mengusaha terjadinya pembenaran tambahan atau loyarlitas yang berkesinambungan.
2.Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba.
Berhasil tidaknya dalam mencapai tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka dibidang pemasaran, penjualan, produksi, keuangan maupun bidang lainnya.
Dengan berkembang dan meningkatnya taraf hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya, menyebabkan semakin kompleknya permasalahan pemasaran. Agar tiap kegiatan perusahaan dapat direalisasikan, manajer perlu mengarahkan kegiatan usahanya untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasaan pada konsumen dan mampu bersaing dengan perusahaan lain dan akhirnya perusahaan dapat memperoleh laba yang diinginkan.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pengertian pemasaran, maka berikut ini akan dikemukakan beberapa pendapat. Menurut William J. Stanton dikutip oleh Basu Swastha dkk (1985,5) menyatakan bahwa :
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusian barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

The Board of American Marketing Associatio dikutip oleh Amin Widjaja (1992;1), mendefinisikan pemasaran (marketing) sebagai berikut;
“Pemasaran adalah proses suatu perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi”.

Sedangkan difinisi lainnya menurut Douglas W. Foster (1985,9) menyajikan delapan pokok yang mungkin memberikan gambaran lebih lengkap mengenai pemasaran yang sebenarnya, sehagai berikut ;
1. Pemasaran adalah suatu filsafat yang menyatakan bahwa arah perusahaan lebih di pengaruhi oleh pasarnya ( atau konsumen ) dari pada oleh kemudahan produksi atau tehnik yang dimiliki.
2. Pemasaran adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan usaha yang sistematik.
3. Pemasaran adalah bentuk organisasi komersial yang lebih maju.
4. Pemasaran menggunakan metode dan sistim yang lebih maju berdasarkan hukum-hukum ilmiah dan ilmu ekonomi, statistik, keuangan dan ilmu-ilmu tingkah laku manusia.
5. Pemasaran adalah suatu sistim intel komersial.
6. Pemasaran merangsang inovasi
7. Pemasaran merupakan suatu metode untuk mencapai strategi perusahaan yang dinamis.
8. Pemasaran merupakan suatu bentuk manajemen berdasarkan sasaran.
Dari beberapa difinisi pemasaran diatas, nampak bahwa setiap pengarang mengemukakan pendapatnya sesuai dengan versi masing-masing. Namun pada hakekatnya tidak ada perbedaan satu sama lain, karena didalamnya mencakup tujuan sama untuk mencapai konsumen.
3. Marketing Mix
Kemudian secara definitive menurut William J. Stanton dikutip oleh Basu Swastha dkk (1985:78) adalah : “Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan yang merupakan inti dan sistim pemasaran, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistim distribusi.”
Selanjutnya Marketing Mix menurut Murti Sumarni (1996:2002) adalah:
Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel/kegiatan yang merupakan inti dan sistim pemasaran yaitu Prodak, Harga, Promosi dan Distribusi. Atau dengan kata lain, Marketing Mix merupakan kumpulan variable-variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan/bank untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa “Marketing Mix” merupakan suatu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada pangsa pasar atau konsumen yang dipilih.

Jelas bahwa dalam marketing mix terdapat variabel-variabel yang merupakan inti dan sistim pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen,
Kegiatan-kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinir agar perusahaan dapat melakukan kegiatan pemasarannya seefektif mungkin. Perusahaan tidak hanya sekedar memilih kombinasi yang terbaik saja, tetapi juga harus mengkoordinir berbagai macam elemen dan variable-variabel marketing mix tersebut. Selanjutnya berikut ini akan diuraikan satu persatu variabel-variabel marketing mix menurut Basu Swastha dkk (1985:79) sebagai berikut :
Produk
Keputusan-keputusan tentang produk ini mencakup menentukan penawaran secara fisik, pembungkusan, garansi sevice sesudah penjualan. Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan keinginan dasarnya. Jika masalah ini dapat diselesaikan, maka keputusan-keputusan tentang harga, distribusi dan promosi dapat diambil.

Harga
Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran berhak menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menetapkan harga antara lain biaya, keuntungan praktek saingan dan perubahan keinginan pasar. Kebijakan pasar ini mencakup pula penetapan jumlah potongan dan lain sebagainya.
Distribusi
Ada tiga aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang distribusi (tempat ), aspek tersebut adalah ;
a. Sistim transportasi perusahaan
b. Sistim penyimpanan
c. Pemilihan saluran distribusi
Termasuk dalam sistim angkutan antara lain keputusan tentang pemilihan alat transportasi (pesawat udara, kereta api, kapal, truck, pipa), penentuan jadwal pengiriman, penentuan route yang harus ditempuh dan seterusnya.
Dalam sistim penyimpanan, bagian pemasaran harus menetukan letak gudang, jenis peralatan yang akan dipakai untuk menangani material maupun peralatan lainnya.
Sedangkan pemilihan saluran-saluran distribusi menyangkut keputusan-keputusan tentang penggunaan (penyalur) pedagang besar, agen, pengecer, makelar dan bagaimana menjalin kerjasama yang baik dengan para penyalur tersebut.
Promosi
Termasuk dalam kegiatan promosi adalah periklanan. promosi penjualan dan lain sebagainya. Promosi penjualan dilakukan dengan mengadakan suatu pameran, peragaan, contoh-contoh dan sebaainya.
Variabel-variabel marketing mix tersebut dapat dipakai sehagai dasar untuk mengambil setrategi dalam usaha mendapatkan posisi yang kuat dipasar, misalnya perusahaan menggunakan dua variabel marketing mix, yaitu kualitas produk dan harga, masing-masing variabel dapat dibuat dalam beberapa tingkatan, yaitu;
a. Kualitas produk dan harga yang tinggi
b. Kualitas produk dan harga yang sedang
c. Kualitas produk dan harga yang rendah
Setiap tingkatan (tinggi, sedang, dan rendah) dapat dikombinir diantara kedua variabel tersebut. Dalam hal ini perusahaan dapat memilih diantara berbagai strategi marketing mix.
3.Pengertian ramalan
Peramalan merupakan suatu perkiraan yang mungkin akan dapat terjadi pada saat sekarang maupun waktu yang akan datang, maka dari itu didalam suatu perusahaan harus dibuat suatu peramalan dengan mengunakan suatu analisa yang sapat mendukung sehingga apabila terjadi sesuatu maka pihak perusahan akan dapat mengantipasi dengan sebaik mungkin dan perusahaan didalam menjalakan produksinnya akan tetap bisa berjalan dengan lancer.
Berikut ini akan dikemukakan pengertian peramalan menurut Sofyan Assauri dalam bukunya Teknik dan Metode Peramalan sebagai berikut :
“Peramalan adalah suatu situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi dimasa akan datang”
Dari pengertian tersebut diatas dapat kami bahwa peramalan merupakan suatu perkiraan denga apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, maka dari itu untuk mengatisipasi terjadinya sesuatu yang merugikan bagi pihak perusahaan akan harus dibuat suatu analisa yang diperkirakan membantu mengatasi apabila terjadi sesuatu pihak yang merugikan perusahaan.
Adapun jenis – jenis peramalan menurut Sofyan Assuari dalam bukunya Teknik dan Metode peramalan adalah sebagi berikut :
a. Peramalan subyektif
Yaitu peramalan yang berdasarkan atasan perasaan atau intuisi dari yang menyusun.
b. Peramalal obyektif
Yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu dengan mengunakan teknik – teknik dan metode – metode dalam penganalisaan data tersebut.
Peramalan dapat dibedakan atas dua macam yaitu :
a. Peramalan jangka panjang yaitu : Peramalan yang dilakukan untuk menyusun hasila ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga semester.
b. Peramalan jangka pendek yaitu : Peramalan yang dilakukan untuk menyusun hasil ramalan yang jangka waktuyang kurang dari satu setengah tahun atau tiga semester.
Dari pengertian tersebut diatas kami tarik kesimpulan bahwa peramalan itu merupakan intuisi dari si pembuat peramalan itu sendiri (dari pikiran si pembuat peramalan itu sendiri ) sehingga apabila betul akan terjadi maka kita harus dapat mengatasinya dengan membuat suatu kebijakan yang dapat menguntungkan baik bagi kita sendiri maupun bagi pihak lain atau perusahaan.
Adapun peramalan yang objektif merupakan peramalan yang berdasarkan dari pengalaman – pengalaman yang terjadi dimasa yang lalu sehingga untuk mengulangi harus membuat suatu penganalisaan yang dapat membantu apabila terkadi seperti di masa lalu.
Sedangkan peramalan jangka panajang merupakan hasil perkiraan yang terjadi dalam jangka waktu tersebut harus dapat mengatasinya dengan membentuk teknik – yang dapat membantu mengatasinya masalah yang terjadi dan dapat menguntungkan pihak perusahaan.
Sedangkan peramalan yang terjadi dibawah jangka waktu satu tahun (peramalan jangka pendek) yaitu suatu perkiraan yang mungkin akan terjadi di bawah.
Jangka waktu satu tahun, sehingga untuk mengatasinya sesautu yang akan terjadi didalam jangka waktu tersebut maka itu harus dapat memperdiksikan untuk mengatasi masalah – masalah bila terjadi sesuatu sehingga apa bila betul – betul terjadi kita dapat mengulanginya sedini mungkin sehingga dapat menguntungkan pihak perusahaan berkepanjangan.
Ramalan bagi setiap perusahaan itu sangat diperlukan dalam rangka untuk memperdiksikan sesuatu yang akan terjadi dimasa – masa yang akan datang dan pihak perusahaan harus sudah diap didalam menghadapinya sehingga perusahaan nantinya bisa berjalan sesuai denga yang diharapkan. Karena maju mundurnya suatu kegiatan di perusahaan dimasa – masa yang akan datang itu tergantung dengan penangulangan masalah – masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya.
Forecasting merupakan usaha untuk meramalkan sesuatu hal melalui setudi dan analisa terhadap yang tersedia pontensi operasional dan kondisi dimasa yang akan datang.
Menurut J.Supranto, yaitu peramalan adalah memikirkan besar atau jumlah pada waktu-waktu mendatang bedasrkan data masa lampau yang dianalisis secara alimiah,khususnya mengunakan metode statistik.

Sedangkan menurut Drs. Pangestu subagyo, forecasting atau peramal yaitu: “pemikiran mengenai sesuatu yang belum terjadi.”
Dari kedaua definisi diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud forecasting atau peramal adalah suatu pemikiran tentang perubahan kejadian untuk masa yang akan datang dengan menetapkan perencanaan sebelumnya dan dikerjakan secara sistimatis dengan menarik kesimpulan yang telah diketahui atau merupakan peroyeksi tentang permintaan langganan perfesional pada msa mendatang dengan mengunakan berbagai anggapan.
3.1 Teknik ramalan
Adapun teknik ramalan menurut J.Supranto adalah sebagai berikut:
1. Meramalkan penjualan berdasrkan pedapat para executive atau executive opinion. Dengan masing-masing anggota bebas serta sama lainnya untuk priade yang akan dibenar bebas apapun berdasrkan pendapat atau opini dan yang ada.
2. Metode meramal dengan mengunakan beberapa tenaga penjualan. Metode ini sebenarnya sama dengan yang berada terdiri dari orang yang langsung melakukan penjualan untuk tahun yang akan datang.
3. Meramalkan dengan metode statistik memberikan beberapa metode analisa yang memungkapkan pembuatan ramalan.
B. Hipotesis
Berdasarkan pada latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka penulis akan memberikan suatu kesimpulan sementara sebagai berikut :
Diduga bahwa besarnya penjualan kayu log pada PT. Kemakmuran Berkah Timber mengalami peningkatan pada tahun 2006.
C. Definisi Konsepsional
Penulis akan mengemukakan definisi mengenai ramalan penjualan dari kayu yang merupakan definisi konsepsional dalam penulisan ini.
Adapun pengertian Ramalan penjualan yaitu tingkat penjualan yang diharapkan dapat dicapai pada masa yang akan datang dengan mendasarkan pada data penjualan riil dimasa lampau.
Dewasa ini ramalan penjualan merupakan suatu anaksis yang sangat penting dan merupakan suatu faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan perusahaa, peramalan merupakan suatu kegiatan penyusunan ramalan tentang sifat atau cirri-ciri penjualan dari suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, termasuk kualitas dan harga dari produk tersebut pada suatu waktu tertentu dimasa yang akan datang.
Selanjutnya berikut ini akan dikemukakan pengertian atau definisi kayu adalah pohon yang batang-batangnya keras bagian batang (cabang, dahan dan lain sebagainya) pokok yang keras (yang bisa dipakai untuk bahan bangunan dan lain sebagainya)


BAB III
METODE PENDEKATAN


A. Definisi Oprasional
Untuk memperjelas indikator yang digunakan dalam penulisan laporan ini, maka penulis merasa perlu untuk memberikan definisi oprasional yaitu tentang ramalan penjualan log (bulat) tahun 1994 – 2005 di PT. Kemakmuran Berkah Timber.
1. Ramalan Penjualan adalah tingkat penjualan yang diperhitungkan dapat dicapai pada tahun yang akan datang, dengan berdasarkan pada data penjualan ditahun-tahun yang telah lalu.
2. Kayu Log adalah batang pohon besar hasil tegangan yang akan diproduksi menjadi bahan bangunan dan lain sebagainya.
B. Rincian Data yang Diperlukan
Untuk memudahkan dalam menganalisis pemecahan masalah, penulis rnemerlukan data-data yang benar-benar dapat digunakan dan membantu dalam pemecahan masalah. Data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut ;
Gambaran umum perusahaan adalah data yang digunakan untuk mengetahui sejarah berdirinya perusahaan serta struktur organisasi PT. Kemakmuran Berkah Timber.
Data hasil penjualan kayu log (bulat) mulai tahun 1994 - 2005 adalah data yang diperlukan guna menunjang dalam pembahasan penelitian.


C. Tehnik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh dan mengumpulkan data dalam penulisan ini, penulis menggunakan beberapa tehnik, yaitu ;
1. Kepustakaan
Yaitu dengan cara mengumpulkan serta mempelajari buku-buku untuk mengumpulkan teori yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan dalam penulisan laporan ini.
2. Wawancara
Yaitu dengan cara mengadakan tanya jawab langsung kepada pimpinan dan karyawan perusahaan mengenai hal-hal yang tidak dimengerti oleh penulis dilapangan.
3. Observasi
Yaitu mengadakan pengamatan dan pencatatan secara tertulis dan dokumen perusahaan.
D. Jangkauan Penelitian
Penelitian langsung diadakan di PT. Kemakmuran Berkah Timber di Samarinda, dimana segala data yang diperlukan untuk penulisan ini didapat.
Penelitian di fokuskan pada ramalan penjualan kayu log (bulat) pada tahun untuk mendapatkan data penunjang, maka penelitian diadakan pula kepustakaan untuk mengumpulkan teori yang berkaitan dengan akan dipecahkan dalam penulisan laporan ini.

E. Alat Analisis
Didalam penelitian ini penulis menggunakan alat analisis untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang didasarkan atas fakta dan data dari penelitian yang ada, sesuai dengan permasalahan yang penulis kemukakan pada Bab I.
Sebagai Pedoman alat analisis dan pengujian, maka penulis menggunakan rumus ramalan penjualan yang digunakan untuk mengetahui tingkat penjualan pada tahun 2006.
Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut :
Y’ = a + b.X(J. Suprianto M.A, 1990 ; 184)
Dimana : a = b =
Dalam menggunakan rumus tersebut harus melalui beberapa tahap, yaitu :
Tentukan “n” (Jumlah Tahun)
Jumlah penjualan ( ∑Y)
Tentukan Nilai “X” dengan ketentuan jika “n” genap maka interval “X” sama dengan 2, Jika “n” ganjil maka interval “X” sama dengan 1
Jumlah kolom “X” dengan “Y” dan jumlahkan
Pangkatkan “X” menjadi “X2” untuk masing-masing bulan kemudian dijumlahkan.
Tentukan nilai “Y1” (Y aksen) dengan : Y1 = a + b X

BAB IV
HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

A. Gambaran Umum Perusahaan
PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda adalah merupakan satu Perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang Usaha Penglolan hasil hutan dengan jalan Sistem Tebang pilih Tanam yaitu dengan jalan menanami areal HPH yang mereka miliki dan kemudian ditebang apabila siap diproduksi dan dikelola untuk dijadikan bahan baku dan jual keluar Negeri dan Dalam Negeri. Perusahan ini didirikan berdasarkan Akte No.40 tanggal 24 Juli tahun 1979, oleh Nyonya Soebagio Reksolipuro,SH. Akte pendirian tersebut berdiri dengan keputusan No. YA 5 / 411 / 2 tanggal 25 September tahun 1980. Akte pendirian tersebut telah diubah terakhir dengan Akte No. 51 Tanggal 10 Oktober 1996 di depan Notaris Soekami, SH.
Dalam mengelola areal kerjanya PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda melaksanakan sendiri ( secara sewa kelola ) seluruh kegiatannya pengelolan hutan lapangan, sejak perusahaan mulai beroperasi sampai saat ini.
PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda merupakan perusahan yang eksis hinggan sekarang ini walaupun banyak perusahaan yang melaksanakan usaha yang sama tetapi mengalami kebangkrutan dikarenakan semakin dibatasinya areal HPH dan semakin sempitnya lahan yang ada. Tetapi PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda didalam menjalankan aktivitasnya, modal kerjanya mendapat bantuan investor dari Bank BNI 46 Cabang Samarinda, karena dengan melihat prospeknya perusahaan BNI 46 menaruh kepercayaan dan bersedia memberi kredit sebagai penunjang jalannya operasional perusahaan, PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda dapat menjalankan produksinya hingga sekarang ini.
B. Lokasi Perusahan
Lokasi perusahaan PT. Kemakmuran Berkah Timber, kantornya pusatnya di Jalan Pengeran Antasari No. 61 Samarinda Kalimantan Timur, sedangkan kantor cabang berada di panin Bank Bulding Lantai V, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta.
Sedangkan areal kerjanya HPH yang dimiliki PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda berdasarkan letak Administrasi Areal tersebut berada diwilayah Kecamatan Long Pahangai dan Kecamatan Long Bangun, Kabupaten Dati II Kutai Barat Kalimantan Timur. Dan mengenai transportasinya untuk mengangkut hasil hutannya mengunakan jalan sungai karena merupakan salah satu jalan alternatif.
C. Struktur Organisasi
PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda adalah perusahaan swasta yang bergerak memproduksi kayu bulat. Adapun untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna dalam kelancaran perusahan PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda membuat struktur organisasiya yang merupakan suatu susunan kerangka kerja yang menunjukan hubungan dengan yang satu dengan yang lain.
Wewenang dan tanggung jawab antara bagian yang satu dengan bagian yang lain, sehingga dapat dibedakan dengan jelas kedudukannya, akan tetapi satu dengan yang lain yang ada didalam organisasi tersebut salaing keterkaitan sehingga tidak dapat dipisahkan.
Adapun tugas dan tanggung jawab didalam susunan struktur Organisasi PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda adalah sebagai berikut:
Dan disini akan kami jelaskan dan tanggung jawab dalam bagian-bagian yang ada dalam organisasi perusahaan PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama
1. Berperan serta dalam merekomendasi pengembangan tujuan dan kebijaksanan perusahaan. Merancang dan mengusulkan dengan direktur lainnya dalam membuat rencana operasional dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Menkoordinir kegiatan pengusahaan hutan.
3. Dalam bidang esekutif, Direktur Utama merupakan pejabat tertinggi di perusahaan yang mengambil keputusan tentang jalannya perusahaan dan bertanggung jawab secara meyeluruh.
2. Direktur Perencanaan
Berperan sebagai perencana dalam penanaman maupun pemontongan kayu yang siap untuk dipergunakan untuk produksi guna memenuhi kebutuhan produksi Perusahaan.

3. Direktur Produksi
Bertugas sebagai pelaksana produksi dari hasil bahan baku yang siap dipakai.
4. Direktur Umum
Bertugas mengkoordinir semua kegiatan perusahaan secara umum dan bekerja sama dengan direktur-direktur lainnya demi kelancaran operasional perusahaan.
5. Direktur Pemasaran
Bertugas melaksanaakan kegiatan pemasaraan dari hasil produksi perusahaan secara menyeluruh.
6. Direktur Keuangan
Bertugas dan mengatur melaksanakan kegiatan keuangan perusahaan baik kas keluar maupun kas masuk secara menyeluruh dalam kegiatan operasional perusahaan.
7. Sekertaris
Bertugas membantu kegiatan Direktur dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan.
8. Asisten Manager Pembinaan
Melaksnakan pembinaan dalam areal penanaman lokasi perusahaan, sehingga dalam melaksanakan kegiatan penanaman dapat terkoordinir sesuai dengan harapan perusahaan.


9. Asisten Bina Lingkungan
Mengawasi dalam melaksanakan kegaiatan dalam areal perusahan sehinga tidak menanggung lingkungan sekitar lokasi penanaman dan penebangan hasil hutan tersebut.
10. Camp Manager
Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan produksi maupun peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan yang digunakan perusahaan.
11. Manager Official
Bertanggung jawab atas kelancaran dokumen-dokumen yang diperlukan dalam rangka kegiatan perusahaan baik itu dalam pemasaran maupun dalam pengurusan perijinan.
12. Manager Pembukuan
Bertanggung jawab atas kegiatan keuangan perusahaan.
Berikut ini akan kami jelaskan mengenai jumlah tenaga kerja atau karyawan pada PT.Kemakmuran Berkah Timber Samarinda, selama priode dua belas tahun. Adapun datanya akan kami jelaskan pada tabel berikut ini :

Tabel. : Daftar Tenaga Kerja Pada PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda
No
BAGIAN/JENIS KEGIATAN
TAHUN
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
1
Bagian Perencanan
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
Bagaian Produksi
30
29
29
35
35
35
35
35
35
35
35
35
3
Bagian Umum
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
4
Bagian Pemasaran
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
5
Bagian Keuangan
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
6
Bagian Pembinaan
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
7
Bagian Bina Lingkungan
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
8
Bagian Pembibitan
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
9
Bagian Penghijauan
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
10
Bagian Official / pengurusan Dokumen
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
11
Bagian Pembukuan
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4

JUMLAH
123
122
131
137
137
137
137
137
137
137
137
137
Sumber Data : PT. Kemakmurn Berkah Timber Samarinda




D. Sist em Pengelolan HPH PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda
1. Sitem Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Pihak perusahaan mengadakan penyemaian dengan cara pembibitan setelah itu dilakaukan perencanan pada lokasi area HPH yang dikelola oleh PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda. Dan setelah itu jangka waktu 3 sampai 5 tahun maka kayu tersebut siap untuk ditebang dan setelah diadakan penebangan maka perusahaan akan melakukan penghijauan kembali dengan cara pemibibitan kembali dan itu dilakukan oleh pihak perusahaan terus menerus diarea yang mereka miliki.
2. Sitem Sewa Kelola Areal
Sistem ini dilakukn oleh pihak perusahaan dengan cara menyewakan areal HPH yang dimiliki oleh perusahaan lain, kerena perusahaan tersebut tidak mengadakan aktivitas penanaman. Dan sistim kelola ini, pihak perusahaan yang menyewakan berhak menanami dan merawat areal HPH, sesuai dengan kesepakatan perjanjian yang telah ditetapkan bersama.
3. Leasing ( Sewa Guna )
Sewa guna ini merupakan suatu kontrak yang menjelaskan bahwa pihak yang menyewakan ( Lessor ) memberikan hak untuk memakai suatu areal HPH kepada puhak yang menywakan ( Lessee ), dengan memperoleh imbalan pembayaran secara berkala untuk jangka waktu tertentu Sewa. Sedangkan manfaat bagi lessor masih merupakan pemilik areal HPH tersebut. Sedangkan manfaatnya bagi lessenya adalah dapat menggunakan areal HPH tersebut tanpa harus membelinya.
Variasi sewa guna bermacam-macam. Apabila sewa guna dilakukan secara full service lease, maka pihak yang menyewakan membayar biaya pemeliharan. Dengan Net lease, pihak yang menyewakan membayar biaya-biaya tersebut.

E. Daerah HPH PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda
PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda ini mempunyai berapa areal HPH, dimana areal ini merupakan tempat yang strategis baik untuk penanaman maupun tranpotrasinya yang mendukung.
Pada sekitar lokasi perusahaan tersebut juga terdapat HPH perusahaan-perusahaan kayu yang lain. Di lokasi ini oleh perusahaan dipakai juga untuk tempat produksi.
Dipilihnya lokasi perusahaan ini didasrkan pada:
1. Faktor Primer, yaitu menyangkut masalah pada :
· Transportasi
Lokasi perusahaan HPH dekat dengan perairan sungai adalah sangat penting agar pengangkutan kayu loging yang sudah jadi akan di ekspor bisa berjalan lancar.
· Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah sangat penting dalam melaksanakan aktivitas usaha di dalam suatu perusahaan.
Dengan mudahnya perusahaan mendapatkan tenaga kerja dari sekitar lokasi perusahaan HPH maka biaya transportasi dapat ditekan.
Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari baik administrasi, produksi, pemasaran dan penjualan PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda untuk Tahun 2005 mempunyai tenaga kerja sebanyak 137 karyawan.
2. Faktor Sekunder, yaitu menyangkut pada masalah :
· Lingkungan Perusahaan
Dengan berdekatnya lokasi perusahaan HPH ini dengan perusahaan HPH lain maka hal ini akan membawa pengaruh terhadapa perkembangan dan kemajuan para karyawan sehingga pada akhirnya nanti perusahaan juga akan berkembang lebih baik.
· Peraturan Pemerintah Daerah
Dengan adanya otonomi Daerah maka hendaknya ketentuan lokasi perusahaan HPH disesuaikan dengan peraturan Pemerintah Daerah agar hal yang tidak diinginkan dapat dihindari seperti terjadinya pencemaran lingkungan ekosistem sebagai akibat didirikannya perusahaan HPH tersebut. Sehingga denga kebenaran perusahaan tersegut akan dapat mendukung pendapatan masyarakat di daerah sekitar areal HPH maupun pendapatan pemerintah daerah.
Adapun derah HPH yang dimiliki oleh perusahaan PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda adalah di daerah Kutai Barat tenpatnya di daerah:
a. Sungai Tepai Kabupaten Kutai Barat
b. Sungai Kapih Kabupaten Kutai Barat
c. Sungai Nyaan Kabupaten Kutai Barat

3. Tujuan Penguasaan Hutan
Tujuan Penguasaan Hutan PT. Kemakmuran Berkah Timber adalah menfaatkan, meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber daya hutan secara optimal dan lestari sehingga dapat menghasilkan kayu perkakas sebagai bahan baku industri pengelolan hasil hutan secara berkesinambungan.
1.Dasar – Dasar Penetapan Tujuan Pengusahaan.
Dasar dari tujuan penguasaan hutan PT. Kemakmuran Berkah Timber adalah hutan merupakan kekayaan alam dan perlu dikelola sebaik – baiknya agar memberikan manfaat yang sebesar – besarnya bagi rakyat Indonesia dan pembangunan pada umumnya.
Secara teknis tujuan tersebut diatas didasarkan pada dan kondisi areal kerja HPH, sebagai berikut :
- Keadaan vegetasi yang didominasi jenis – jenis family Diptorcarpaceace terutama jenis meranti.
- Kepentinga ekonomi perusahaan dengan rencana jangka panjang industri penolahan hasil hutan.
- Keadaan social ekonomi masyarakat sekitar areal kerja HPH
- Kebijakan dan rencana pembangunan daerah.
2. Strategi dan Program yang ditempuh dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Untuki mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut diatas maka PT. Kemakmuran Berkah Timber merencanakan pelaksanaan pengusahaan hutan untuk masa yang akan datang denga strategi dan program sebagai berikut :
a.Melaksanakan pemantapan kawasan hutan melalui kegiatan tata batas, penyelesaian pengukuhan tata batas areal HPH dan penyuluhan kepada masyarakat setempat.
b.Melaksanakan system silvikutur TPTI secara benar dan intensif sesuai dengan ketentuan dan pedoman yang ditetapkan Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
c.Melaksanakan pembinan masyarakat setempat sekitar hutan melalui program Pembinan Masyarakat Desa Hutan.
d.melaksanakan rehabilitasi terhadap areal bekas kebakaran hutan.
e.penanaman areal non produktif dan kegiatan lainnya dalam upaya pengedaliaan dan pengelolan termasuk aspek perlindungan hutan.
f.Melaksanakan penglolaan lingkungan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dan ekosistemnya.
g.Melaksanakan kegiatan penelitian dan penebangan kehutanan guna mencapai optimalisasi dan efisiensi pengusahaan hutan.

F. Penugasan
Penulisa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan pada PT. Kemakmuran Berkah Timber selama lebih kurang satu bulan lebih , terhitung mulai tanggal 2 Agustus sampai 15 september 2005. Pada waktu melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, penulis ditempatkan bagian administrasi. Adapun tugas – tugas secara pokok yang penulis kerjakan adalah sebagai berikut :
Mengetik dan menjilit
Mencatat volume kayu
Melakukan kegiatan – kegiatan lain yang ada dalam kantor
“ PT. Kemakmuran Berkah Timber ”

G. Temuan – Temuan Masalah
Selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan atau mengadakan pengamatan pada PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda, Penulis menemukan beberapa masalah antara lain sebagai berikut :
1. Keteralambatan pembayaran upah/gaji karyawan PT. Kemakmuran Berkah Timber baik yang bertugas dikantor maupun yang bertugas dibagian lapangan
2. Adanya tuntutan/permintan dari masyarakat diwilayah sekitar HPH yang tidak dipenuhi hingga menyebabkan terjadinya pemogokan kerja.
3. Masih kurang efektifnya karyawan dalam melaksanakan tugasnya masing – masing.
4. Berkurangnya karyawan yang berkerja dalam lingkungan perusahaan.


H. Penyajian Data
Pada bagian ini penulis menyajikan data yang penulis peroleh dari hasil praktek kerja lapangan pada PT Kemakmuran Berkah Timber, yaitu data penjualan Kayu Log (Bulat) dari Tahun 1994 sampai 2005, adapun data-data tersebut adalah sebagai berikut:
TAHUN (n)
PENJUALAN (M3)
(Y)
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
33.670,840
41.533,080
41.301,760
25.098,910
26.934,900
28.647,540
41.301,760
13.793,740
29.148,640
10.041,285
16.925,047
25.098,910
Sumber data : PT Kemakmuran Berkah Timber





BAB V

ANALISIS DAN PEMBHASAN

Pada bab ini penulis akan menganalisis data mentah yang yang telah diperoleh dari hasil penelitian dilapangan. Selanjutnya penulis akan melakukan pengujian hipotesis agar dapat diketahui apakah hipotesis diterima apa ditolak.
1. Analisis Data

Daftar Tabel analisis data
Tahun
(N)
Penjualan
(Y)
X
X2
X.Y

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

33.670,840

41.533,080

41.301,760

25.098,910

26.934,900

28.647,540

41.301,760

13.793,740

29.148,640

10.041,285

16.925,047

25.098,910

-11

-9

-7

-5

-3

-1

1

3

5

7

9

11

22

18

14

10

6

1

1

6

10

14

18

22

-37.037924

-37.379772

-28.911232

-12.549455

-80.804700

-28.647540

41.301760

41.381220

14.57432

70.288995

15.232542

27.608801
S
33.349,728
0
142
-14.943
2006





Sumber : PT. Kemakmuran Berkah Timber Samarinda



Y1 = a + b.XAdapun cara mencari “Y1” tersebut adalah sebagai berikut :
Rumus

Dimana :
a = SY
n

b = SXY

SX2

Keterangan rumus :

Y1 : Ramalan penjualan
a : Pembagian antara jumlah keseliruhan data penjualan yang ada “SY ” dengan
jumlah tahun (data) yang dimiliki “n”.
b : Pembagaian antara jumlah perkalian interval dan penjualan “S X.Y ” dengan jumlah interval yang dikuadratkan “SX2 ”
X : Interval waktu
N : Jumlah tahun ( jumlah data reil )
Sebelum kita masuk pada pencarian “ Y ”, terlebih dahulu penulis harus mencari “ a ” dan “ b ” dari rumus tersebut.
a = SY
n

a = 33.349,728 = 2.779,144
12

b = SXY
SX2
b = -14.943 = -105,23
142

Setelah mendapatkan “ a ” dan “ b ” maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut :
Y1 = 2.779,144 –105,23. X
2. Pembahasan

Dengan melanjutkan rumus diatas, yaitu meramalkan penjualan pada tahun 2006 adalah sebagai berikut :
X = n
2006 = 2.779.144 + ( - 105,23 ) .13
= 2.779.144 + ( - 1.367,99 )
= 26.423,45



BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasrkan uraian yang telah penulis kemukakan pada Bab I sampai dengan Bab V maka mengemukan secara garis besar kesimpulan dari hasil penelitian dilapangan yaitu sebegai berikut :
1. Penjualan kayu log (bulat) pada tahun 2006 di PT. Kemakmuran Berkah Timber peningkatan sebesar 26.243,45.
2. Berdasrkan perhitungan metode statistik ramalan penjualan dalam laporan ini pada intinya hipotesis yang penulis ajukan karena hasil ramalan penjualan pada tahun 2006 sebesar 26.423,45 meningkat di tahun 2005 sebesar 25.098,910.


B. Saran-saran

1. Untuk penjualan meningkatkan volume Penjualan, maka diharpkan kepada pihak manajemen penjualan agar dapat mengefetif strategi pemasaran dan strategi marketing mix sebagai dasar untuk mengambil strategi dalam usaha pendapatan posisi yang kuat di pasar.
2. Agar setiap perusahaan dapat direlasikan, maka menejer perlu mengarahkan kegaiatan usahanya untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan dan dengan harga yang terjangkau oleh para konsumen dan mampu bersaing dengan perusahaan lain dan akhirnya perusahaan dapat memperoleh laba yang diinginkan.
Demikian kesimpulan dan saran yang kami dapat disajikan dalam penulisan laporan ini.




1 comment:

Elsa said...

Kinerja Tinggi Pelajaran Cara Meningkatkan Penjualan Online

Dapatkah fundamental kinerja tinggi yang sama diterapkan kepada pengusaha untuk menghasilkan prestasi rasa hormat? Saya yakin begitu.

Metodologi yang sama yang mengubah bakat mentah menjadi kinerja kelas dunia bisa "diuji" dalam pengusaha. Jadi, jika Anda siap untuk mengembangkan potensi cara meningkatkan penjualan online, berikut adalah lima pelajaran bisnis pengusaha dapat belajar dari atlet kinerja tinggi:

Berlatih seperti seorang juara.

Tidak peduli seberapa berbakat atau didorong seorang atlet, mereka harus melatih jam sehari untuk menyempurnakan keterampilan mereka dan mempertahankan tingkat puncak kinerja. Jika atlet berencana untuk menjadi "terbaik di dunia" mereka menyadari pentingnya penyempurnaan persiapan. Dan persiapan dimulai dengan latihan keras. Bahkan, "rata-rata kelas dunia atlet melatih sekitar 23 jam seminggu."